Jumat, 21 Juni 2013
Pukul 17.00 wib dari kantor saya langsung bergegas menuju pool bus Sinar Jaya di mampang karena bus katanya akan berangkat pukul 19.00 wib. Macet di sekitaran Semanggi memang sudah menjadi trade mark dan hal itulah yang memaksa saya untuk menumpang motor kurir. Sekitar pukul 18.00 lewat saya sampai dan tanpa kesulitan berarti saya langsung menemukan teman seperjalanan yang akan mendaki Gunung Prau nanti. Fury dan Omat.
Sial, demo buruh menolak kenaikan BBM di kawasan Cikarang membuat laju bus yang akan kami tumpangi menjadi terhambat. Hampir tengah malam bus Sinar Jaya tiba di pool mampang. Tidak adanya penomoran kursi menjadikan calon penumpang beringas. Saling adu cepat demi mendapatkan kursi ternyaman, dan saya hanya bisa kebagian kursi di bagian belakang.
Sabtu, 22 Juni 2013
Seyogyanya perjalanan dari Jakarta ke Wonosobo kira-kira menempuh waktu 8 jam. Maka jika jalan malam maka kami akan sampai sekitar pukul 06.00 pagi. Kenyataan harus berkata lain. Perbaikan jalan dan jembatan yang telah menjadi agenda tahunan setiap akan hari raya Lebaran menyebabkan macet yang menggila. Kami hanya bisa mengasihani team Bandung yang lebih dulu sampai. Nurul, Nad, dan Keke memang telah tiba dari pukul 05.00 wib. (kata mereka, di terminal hanya tidur2an saja :hammer:)
Pukul 20.00 wib akhirnya kami sampai juga di kota Wonosobo. Angkot kuning yang telah kami carter membawa kami sampai batas longsor di Dieng (Gardu Pandang). Jalan yang longsor itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja sehingga kami harus pindah angkutan bus 3/4 melanjutkan perjalanan menuju basecamp Prau (Patak Banteng).
Hampir jam 11 malam ketika kami mulai melangkahkan kaki. Trek awal didominasi perkebunan warga. Jalanan terus menanjak ditemani sang Rembulan yang dalam fase Supermoon sehingga tidak perlu penerangan berlebih. Air yang mengalir membuat langkah semakin berat. Team kamilah yang paling terakhir. Hal yang paling saya khawatirkan bila jalan malam terbukti juga, yaitu saya merasa ngantuk..
Minggu, 23 Juni 2013
Kira-kira pukul 03.00 dini hari sampai juga di pos 3. Kabut pagi serta dingin menyambut dan menyusup cepat ke balik baju dan sukses membuat badan menggigil. Tak mau berlama-lama, saya bergegas mendirikan tenda membongkar sleeping bag dan langsung tidur. Pukul 04.00 sempat terbangung karena kebelet buang air kecil, tampak beberapa orang sudah bersiap menyambut sang Mentari. Akan tetapi dingin itu telah memaksa saya meringkuk dalam dekapan Sleeping Bag dan melewatkan momen Sunrise.
Barulah pukul 07.00 saya keluar tenda, mencari kehangatan pada sinar mentari dan membangunkan orang-orang di tenda sebelah. Dengan mengandalkan 3 buah kompor (1 pinjeman) Koki Omat membuat sarapan. Menu sarapan pagi ini adalah spaghetti yang saya todong dari Acong yang baru kembali dari Kerinci, Mie Goreng, Mie Rebus, Telor Balado, Rendang, dan sebagai makanan penutup adalah Banana Roll dan Pudding Vanilla. Nasinya mana? hm.. nasinya gagal bro, ga mateng.. jadinya ga dimakan deh.. daripada ntar sakit perut jadi dibuang deh :malu:
Hampir pukul 10.00 Wib kami kembali melanjutkan perjalanan untuk turun. Jalur yang akan kami lalui adalah jalur Dieng. Karena kurang yakin akan jalur Dieng, para pendaki Wonosobo yang tendanya berdiri di sebelah tenda kami turut menemani sampai tower relay. Pemandangan yang disuguhkan adalah bukit teletubies dan dari atas kami bisa melihat telaga warna. Karena terlalu banyak leha-leha dan berfoto, akhirnya kami sampai di Pertigaan Dieng pukul 15.00 wib. Naik bus 3/4 menuju Gardu Pandang dan tukar bus ke terminal Wonosobo. Pukul 20.00 wib dari terminal kami akan menuju Bandung.
Pukul 12.00 wib, saya sampe juga di kantor.. tak lupa kena komentar dikit dari Bos.. hehehe
Rincian Biaya:
– Jakarta – Purwokerto/Wonosobo dengan Bus Sinar Jaya = 75.000
– Purwokerto – Wonosobo = 25.000
– Wonosobo carter angkot ke Gardu Pandang = 100.000 @angkot
– Gardu Pandang ke basecamp Patak Banteng = 100.000 @ bus isi 12 orang
– Administrasi = ?? (ada yang bayarin saya, jadi ga tau harga :D)
– Pertigaan Dieng – Gardu Pandang = 10.000
– Gardu Pandang – Terminal Wonosobo = 10.000
– Terminal Wonosobo – Bandung = 65.000
perlu dicoba juga agaknya sekali-sekali, dari bawah bawa bekal makanan banyak dan kemping di prau beberapa hari. :)
eh ada abang Jo :matabelo
[…] Prev Category Posts Navigation […]